Saya adalah salah satu alumni pesantren alzaytun, ya saya memang pernah mengenyam pendidikan disana bukan dalam waktu yang singkat tapi 6 tahun lamanya.sebagai alumni tentu saja membuat hati saya sedih selama disana tidak pernah diajarkan untuk mengarah ke NII apalagi sampai cuci otak,malah yang ramai terjadi adalah cuci baju massal.
Disana sering diajarkan untuk perduli kepada sesama, bahkan kepada seorang non muslim, oleh karena itu pesantren alzaytun menjalin hubungan yang sangat dekat dengan gereja. Seharusnya ini yang harus dicontoh oleh bangsa indonesia, tetapi yang terjadi malah sesuatu yang bagus sering kita hujat-hujat sedangkan yang buruk kita tidak hiraukan.
Sudah hancurkah pola pikir bangsa ini? mari kita renungkan dan pikirkan bersama, jangan sampai kita memberikan penilaian yang salah,keputusan yang baik didasarkan dari pikiran yang jernih,dengan melihat tidak hanya dari satu sudut pandang tapi dari berbagai sudut pandang, dan berpikir bukan hanya untuk jangka pendek tapi jangka panjang, inilah yang sering diajarkan kepada kami semenjak menjadi santri, jika semua orang di indonesia ini bisa seperti itu tidak akan ada yang namanya kemiskinan dan kerusuhan apalagi sampai anggota DPR jalan jalan ke luar negri, yang ada adalah Rahmatan lil Alamin bagi semua.
